Pada dahulu
kala hiduplah seekor kura-kura dan seekor burung elang. Walaupun sang kura-kura
dan elang jarang bertemu karena sang kura-kura lebih banyak menghabiskan waktu
disemak-semak sedangkan sang elang lebih banyak terbang, namun tidak menghalangi
sang elang untuk selalu mengunjungi teman kecilnya yang baik hati, sang
kura-kura.
Keluarga sang kura-kura sangat ramah dan selalu menyambut
kedatangan sang elang dengan gembira. Mereka juga selalu memberi sang elang
makanan dengan sangat royalnya. Sehingga sang elang selalu berkali-kali datang
karena makanan gratis dari keluarga kura-kura tersebut. Setiap kali sehabis
makan dari keluarga kura-kura sang elang selalu menertawakan sang kura-kura :
"ha ha betapa bodohnya si kura-kura, aku dapat merasakan kenikmatan dari makanan
yang selalu dia berikan, namun tidak mungkin dia dapat merasakan nikmatnya
makananku karena sarangku yang terletak jauh diatas gunung"
Karena begitu seringnya sang elang menertawakan dan dengan
egoisnya menghabiskan makanan sang kura-kura, maka seluruh hutan mulai
menggunjingkan sikap sang elang tersebut. Para
penghuni hutan tersebut merasa tidak suka dengan sikap seenaknya sang elang
kepada sang kura-kura yang baik hati. Suatu hari seekor kodok memanggil
kura-kura yang sedang berjalan dekat sungai. "Hai temanku sang kura-kura,
berilah aku semangkok kacang polong, maka aku akan memberikan kata-kata bijak
untukmu" seru sang kodok. Setelah menghabiskan semangkuk kacang polong dari sang
kura-kura, sang kodok berkata lagi: "kura-kura, sahabatmu sang elang telah
menyalahgunakan persahabatan dan kebaikan hatimu. Setiap kali sehabis bertamu di
sarangmu, selalu saja dia mengejekmu dengan berkata " ha ha betapa bodohnya si
kura-kura, aku dapat merasakan kenikmatan dari makan yang selalu dia berikan,
namun tidak mungkin dia dapat merasakan nikmatnya makananku karena sarangku yang
terletak jauh diatas gunung". Pada suatu hari nanti sang elang akan datang
kembali dan akan meminta sekeranjang makanan darimu dan berjanji akan memberikan
makanan kepadamu dan anak-anakmu"
Benarlah yang dikatakan oleh sang kodok, sang elang datang dengan
membawa keranjang dan seperti biasanya sang elang menikmati makanan dari sang
kura-kura. Sang elang berkata: "hai temanku kura-kura, ijinkan aku mengisi
keranjangku dengan makanan darimu, maka akan kukirimkan kepada anak istriku dan
istriku akan memberimu makanan buatannya untuk istri dan anakmu". Kemudian sang
elang terbang dan kembali menertawakan sang kura-kura. Maka segeralah sang
kura-kura masuk kedalam keranjang tersebut dan ditutupi dengan sayuran
buah-buahan oleh istrinya, sehingga tidak terlihat. Ketika sang elang kembali,
istri sang kura-kura mengatakan bahwa suaminya baru saja pergi dan memberikan
keranjang penuh berisi makanan kepada sang elang. Sang elang segera bergegas
terbang sambil membawa keranjang tersebut.
Kembali dia menertawakan kebodohan sang
kura-kura. Namun kali ini sang kura-kura mendengar sendiri perkataannya.
Sampailah mereka di sarang sang elang, dan sang elang segera memakan isi
keranjang tersebut sampai habis. Betapa terkejutnya melihat sang kura-kura
keluar dari keranjang tersebut. "Hai temanku sang elang, engkau sudah sering
mengunjungi sarangku namun belum pernah sekalipun aku mengunjungi sarangmu.
Kelihatannya akan sangat berbahagianya aku kalau dapat menikmati makananmu
seperti engkau menikmati makananku." Betapa marahnya sang elang karena merasa
tersindir. Dengan marah ia mematuk sang kura-kura.Namun berkat batok rumah sang
kura-kura yang keras, kura-kura tidak dapat dipatuk oleh sang elang. Dengan
sedihnya sang kura-kura berkata: "Aku telah melihat persahabatan macam apa yang
engkau tawarkan padaku hai sang elang. Betapa kecewanya aku. Baiklah antarkan
aku kembali ke sarangku dan persahabatan kita akan
berakhir." Sang elangpun berkata :"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan membawamu
pulang" Namun timbul pikiran jahat pada diri sang elang. "Aku akan menjatuhkanmu
dan memakan sisa-sisa dirimu" pikirnya lagi.
Begitulah, sang kura-kura memegang kaki sang elang yang terbang
tinggi. "lepaskan kakiku" seru sang elang marah. Dengan sabar sang kura-kura
menjawab: "Aku akan melepaskan kakimu apabila engkau sudah mengantarkanku pulang
ke sarangku" dengan kesal sang elang pun terbang tinggi, menungkik dan
menggoyang-goyangkan kakinya dengan harapan sang kura-kura akan jatuh. Namun
tidak ada gunanya. Akhirnya dia menurunkan sang kura-kura di sarangnya, dan
segera terbang tinggi dengan perasaan malu.
Ketika sang
elang terbang, sang kura-kura berseru : " Hai temanku persahabatan membutuhkan
rasa saling membagi satu dengan lainnya. Aku menghargaimu dan kaupun
menghargaiku. Namun bagaimanapun, sejak engkau menjadikan persahabatan kita
hanya permainan, mentertawakan keramahan keluargaku dan aku maka sebaiknya
engkau tidak usah lagi datang kepadaku".
0 komentar:
Posting Komentar